GURU HONORER DI PERSIMPANGAN JALAN


Sebagian besar yang menjadi masalah klasik para guru honeorer adalah masalah ekonomi. Dimana seorang pengajar berada pada posisi yang delematis antara panggilan propesi mengabdikan diri negajarkan ilmu dengan tanpa beban untuk mencapai hasil maksimal, mempersiapkan generasi masa yang akan datang lebih baik dan maju. Tetapi disisi lain kebutuhan secara ekonomi harus terpenihi.
Kondisi negara ini yang sampai sekarang belum menempatkan posisi guru honorer pada kondisi yang terjamin kesejahteraanya. Meski beberapa program untuk menuju ke arah kesejahteraan pengajar telah dibuat payung hukumnya, tetapi pada pelaksanaan dilapangan sebagian besar terjadi kesenjangan, bahkan menjadi bibit konflik di kalangan pengajar itu sendiri. Situasi politik tetap menjadi aktor utama yang mengeksekusi setiap kebijakan. Dimana seringkali kebijakan hanya condong untuk kepentikangan diri atau kelompoknya sendiri, bukan tulus untuk kepantingan bangsa ini.
Sekelumit kondisi sosial bangsa ini, tentu harus disikapi. Setiap orang berbeda dan bebas untuk menyikapi apapun yang nenghampirinya, tergantung kapasitas keilmuannya masing-masing. Kondisi/ keadaan merupakan sebuah yang netral tergantung orang memaknainya. Hal yang netral bisa bermakna positif atau negatif, misal kondisi kesejahteraan pengajar jauh dari harapan, bisa bermakana positif maupun negatif. Seorang pengajar bisa memaknai negatif ketika berpasrah pada kondisi, pesimis, mencaci, mengeluh sampai pada pustrasi, sedangkan jika dimaknai positif kondisi itu bisa menjadi stimulus dan tantangan untuk meningkatkan diri dan berfikir solusi untuk keluar dari kondisi terpuruk dengan bebagai macam startegi dan upaya untuk menigkatkan kesehteraan tentu tidak lepas daripropesi sebagai pengajar.
Salah satunya adalah dengan menciptakan kemandirian ekonomi.  Berbagai peluang untuk memperbaiki ekonomi ditempu, baik dalam bidang pertania, perdagangan, dan lain sebagainya sebagai salah satu smpingan penghasilan sebgai salah satu pilar penunjang kekuatan ekonomi. 
Sehingga tugas mulia sebagai mesin pencetak generasi kedepan bisa dijalankan secara maksimal. Tentu didasari rasa ikhlas tanpa ada muatan materi yang tidak akan sebanding dengan tugas yang dipikul. 
allahualambisawab.

1 Response to "GURU HONORER DI PERSIMPANGAN JALAN"